Salam,
Membicarakan tahun baru Islam, Muharram atau Asyura, tidak bisa dilepaskan dari pembahasan tentang kejadian-kejadian luar biasa yang terjadi di dalam bulan mulia tersebut, diantaranya:
- Dimasukkan Nabi Adam a.s. ke dalam syurga
- Diselamatkan bahtera Nabi Nuh a.s.
- Diselamatkan Nabi Ibrahim a.s. dari api Namrud
- Ditenggelamkan Fir'aun
- Dikeluarkan nabi Yunus a.s. dari perut ikan
- Diangkatnya Nabi Isa a.s. ke langit
Namun dari semua kejadian, 1367 tahun yang lalu (61H), telah terjadi tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah Islam. Hanya 50 tahun sejak Rasulullah wafat, keimanan mulai digantikan oleh keingkaran. Kesultanan lebih dihormati daripada imamah. Kekuasaan mendominasi perilaku masyarakat. Akar-akar Islam dicerabuti oleh umatnya sendiri. Pergulatan sejati antara baik dan buruk telah mencapai puncaknya.
Ketika Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin menaklukkan Mekkah, Abu Sufyan berkata kepada Abbas Bin Abdulmutholib: “Sungguh kemenakanmu telah menjadi raja Bangsa Arab”. Abu Sufyan menilai kemenangan tersebut hanya secara materialistik, dan ia pun mengakui Islam secara lahiriah saja. Keinginan untuk menguasai Arab tidak pernah pupus dari benak Abu Sufyan dan anaknya, Muawiyah. Bani Umayah harus menjadi penguasa. Muawiyah beberapa kali memerangi Imam Ali sebagai pemimpin yang sah. Bahkan melalui muslihatnya yang keji, Imam Hasan pun tega ia racun dengan perantara istri beliau Ju’dah binti Asy’at. Ju’dah diiming-imingi seratus ribu dirham dan akan dikawinkan dengan Yazid, jika berhasil meracuni Imam Hasan.
Setelah Muawiyah mati, penggantinya tak kalah buruknya, yaitu Yazid bin Muawiyah. Yazid bukan tipe politikus seperti Muawiyah, dia adalah anak manja tanpa akhlak. Muawiyah tahu bahwa Yazid takkan mampu mengemban kesultanan Bani Umayyah yang baru dirintisnya itu. Untuk itu, wanti-wanti dalam
Inilah awal dari tragedi paling memilukan dalam sejarah Islam..
Kita tak mungkin bisa menggambarkan seluruh detail kejadian dan berbagai perasaan yang berkecamuk di
Assalamualaika ya
Assalamualaika ya abna Rasulillah..
Assalamualaika ya khiyratallah wabna khiyratih..
Assalamualaika ya tsarallah wabna tsarih..
ALAIKA MINNI YA
No comments:
Post a Comment