AS Gunakan Kelompok Pakistan
REPUBLIKA Kamis, 05 April 2007
Iran kerap mengatakan aksi kekerasan di beberapa kota tak lepas dari campur tangan asing.
WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) diam-diam mendorong sebuah kelompok di Pakistan untuk melakukan serangan ke Iran. Mengutip sumbernya di Washington dan Islamabad, stasiun televisi AS, ABC, Selasa (3/4), memberitakan operasi rahasia terhadap Iran menjadi salah satu agenda pertemuan Wakil Presiden AS, Dick Cheney, dengan Presiden Pakistan, Pervez Musharraf, di Islamabad Februari lalu.
Juru bicara Cheney, Megan McGinn, menolak mengomentari pemberitaan ABC. Televisi ini memberitakan kelompok yang menjalin kedekatan dengan AS adalah kelompok Jundullah pimpinan Abdel Malik Regi. Kelompok ini dikenal memiliki ratusan gerilyawan dan beroperasi dari wilayah Provinsi Baluchistan yang berbatasan langsung dengan Iran.
Regi sendiri mengatakan telah menargetkan petinggi militer, pejabat tinggi, dan petinggi intelijen Iran. Dalam sejumlah video, Regi mengatakan telah mengeksekusi pejabat dan tentara Iran yang mereka tangkap.
Selama ini AS tidak pernah secara terbuka mengakui kedekatan mereka dengan kelompok Jundullah. Satu-satunya pengakuan yang pernah dikeluarkan AS adalah kerjama mereka dengan Jundullah untuk memburu anggota kelompok Alqaidah. Namun, ABC memberitakan AS terus memelihara hubungannya dengan Regi sejak 2005. Sumber ABC juga mengatakan AS tidak pernah memberikan bantuan dana secara langsung, tetapi kelompok ini menerima aliran dana dari sejumlah pembangkang Iran yang ada di Eropa dan negara Teluk.
Mengenai kedekatan AS dengan Regi, Alexis Debat, pakar antiterorisme dari Nixon Center yang juga konsultan ABC, mengatakan Regi mempunyai beberapa hal yang dinilai menguntungkan oleh AS. Yakni ia terbiasa memerangi Taliban dan seorang Suni. Namun, lanjutnya, fakta lain yang juga tidak bisa ditutupi adalah Regi merupakan bagian dari kelompok penyelundup obat-obatan terlarang.
Iran sendiri sebelumnya telah menyatakan kecurigaan mereka kepada Jundullah. Kecurigaan ini terkait dengan serangan yang menewaskan 11 anggota pasukan elite Garda Revolusi Iran dan mencederai 31 lainnya di Zahedan, 14 Februari lalu. Tak lama setelah kejadian itu, Iran mengatakan telah menahan sejumlah orang yang mengaku anggota Jundullah yang dilatih di sebuah lokasi rahasia di Pakistan.
ABC memberitakan sejumlah sumbernya di Pakistan dan AS mengatakan kelompok Jundullah berada di balik serangan itu, dan sangat mustahil serangan itu dilakukan tanpa sepengetahuan pejabat senior Pakistan.
Pada saat yang sama, sejumlah perdebatan mengatakan keterlibatan AS menunjukkan kerasnya keinginan AS untuk melihat pergantian kekuasaan di Iran. AS dinilai yakin dengan cara mendorong sebuah kelompok garis keras, yang bisa jadi akan menggusarkan Teheran dan membuka kesempatan pada ambruknya pemerintah Iran.
Iran juga berulangkali mengatakan serangkaian aksi kekerasan yang terjadi di beberapa kota tak lepas dari campur tangan asing, khususnya AS dan Inggris. Mereka menuding kedua negara itu mendukung kelompok etnis minoritas yang ada diperbatasan Iran.
Mereka menyebut sejumlah kejadian yang mempertebal kecurigaan mereka, seperti aksi kekerasan yang pecah di provinsi kaya minyak, Khuzestan, Ahvaz, dan ledakan yang sebelumnya mengguncang Zahedan. Menteri Urusan Intelijen Iran, Gholam Hussein Mohseni Ejeie, mengatakan Iran telah mengidentifikasi setidaknya 100 mata-mata yang bekerja untuk AS dan Israel di sepanjang perbatasan mereka.
POTO GUE

"Kematian seperti cinta pertama yang mengubah segalanya"
Monday, April 09, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment