POTO GUE

POTO GUE
"Kematian seperti cinta pertama yang mengubah segalanya"

Monday, March 30, 2009

Wahabi adalah sekte paling sektarian

Assalamu'aalaikum Wr. Wb.

beberapa waktu yang lalu Raja Abdullah dari Saudi menghadiri konferensi International di gedung PBB di New York tentang kerukunan agama-agama. dan menggalang kerukunan ummat beragama. dia sempat berjabatan tangan dengan presiden Zionis Israel Simon Peres. sebelumnya di Makkah Raja Abdullah juga menggelar konferensi Islam untuk kerukunan Islam saat itu dihadiri mantan presiden Iran Hasyimi Rafsanjani.

Tapi nampaknya kerajaan ini memang pintar main sandiwara untuk mengibuli penduduk dan para pemimpin dikawasan itu. dan sejatinya kerajaan ini dipimpin oleh orang-orang hipokrit dan suka menimbulkan perpecahan antara ummat Islam.

Konon kabarnya pondok pesantren yang dipimpin oleh Habib Zain bin Smith di Madinah yang sudah puluhan tahun dan banyak menghasilkan santri termasuk asal Indonesia telah ditutup dan habib Zain dilarang mengajar serta saat ini kabarnya tinggal di Jeddah (ada yang bisa memberi konfirmasi berita ini?)

saat ini di Kota Syiah Al Awamiyah di Saudi sejak hari Kamis malam dikepung pasukan polisi keamanan.

Sekumpulan orang Syiah yang berkumpul menuntut seorang ulama Syeikh Namr Baqir bin Al-Namr dengan sejumlah orang Syiah yang ditangkap karena meneriakkan takbir berhadapan dengan polisi yang menutup jalan kelaur danmasuk kota Al Awamiyah. Polisi Anti-Teror telah dikerahkan dan bersiap siaga diselruh jalan di kota itu.

Sehubungan dengan periostiwa ini, penduduk kota ini meneriakkan takbir Allahu Akbar selama 30 menit dari rumah rumah mereka.

apa gunanya Raja Bajingan itu menggelar konfrensi segala tapi tidak bisa bertoleransi dengan keyakinan yang berbeda dengan wahabi hatta itu Sunni apalagi Syi'ah. Wahabi ini memang mazhab paling sektarian dalam Islam dan keberadaannya sungguh sangat berbahaya.

Wassalam
Muhammad Assegaff

Amir Nayif Saudi: larang wanita ikut pemilu dan jadi aggota parlemen

Mendagri Saudi Amir Nayif bin Abdul Aziz mengatakan bahwa negaranya adalah Negara minyak sehingga tidak memerlukan wanita untuk menjadi wakil rakyat diparlemen.

Tidak ada partai politik di Saudi Arabia, tapi kelompok Reformis di negara itu berusaha hendak menjadikan majlis syura sebagai majlis penasehat yang berpengaruh dengan dianggotai oleh kaum lelaki saja. Dalam temuwicara dengan Al Jazirah ketika ditanya tentang keikutsertaan wanita dalam majlis syuro (parlemen) Amir Ayif berkata: "Saya melihatnya tidak penting".

Ulama (Wahabi) sangat berpengaruh di Saudi Arabiya yang telah memperingatkan untuk tidak terjadi percampurannya lelaki dengan bukan ahlinya di tempat umum, sebagaimana dilarangnya menyopir mobil.

No comments:

Yahoo Mesengger